Orangtua mana yang tidak ingin anaknya menjadi cerdas, semua orangtua pasti ingin anaknya memiliki kecerdasan yang maksimal. Berbagai upaya pun kerap dilakukan para orangtua terhadap anaknya, termasuk mendatangkan guru ke rumah dalam mewujudkan hal tersebut.
Bagi sebagian anak, mengikuti pembelajaran tambahan terkadang membuat mereka jenuh, sehingga tidak sedikit diantara mereka yang jadi depresi karena terlalu banyak "memaksakan" otaknya untuk bekerja keras. Alhasil, bukan kecerdasannya yang meningkat malahan yang terjadi adalah stres.
Sebagai orangtua, kita sebaiknya dapat memperhatikan kebutuhan belajar anak berdasarkan minat dan bakatnya. Dengan demikian, mereka dapat belajar dengan hati yang senang, dan keinginan kita dalam mencerdaskan anak pun dapat tercapai.
Tahukah Anda bahwa untuk mencerdaskan anak, orangtua tidak harus selalu menyuruhnya belajar secara formal, karena ternyata dengan memainkan beberapa permainan edukasi sang anak dapat bertambah kecerdasannya tanpa kita sadari.
Ada 2 macam mainan edukasi yang dipercaya dapat meningkatkan kecerdasan sang anak jika mereka memainkan-nya.
Bagi sebagian anak, mengikuti pembelajaran tambahan terkadang membuat mereka jenuh, sehingga tidak sedikit diantara mereka yang jadi depresi karena terlalu banyak "memaksakan" otaknya untuk bekerja keras. Alhasil, bukan kecerdasannya yang meningkat malahan yang terjadi adalah stres.
Sebagai orangtua, kita sebaiknya dapat memperhatikan kebutuhan belajar anak berdasarkan minat dan bakatnya. Dengan demikian, mereka dapat belajar dengan hati yang senang, dan keinginan kita dalam mencerdaskan anak pun dapat tercapai.
Tahukah Anda bahwa untuk mencerdaskan anak, orangtua tidak harus selalu menyuruhnya belajar secara formal, karena ternyata dengan memainkan beberapa permainan edukasi sang anak dapat bertambah kecerdasannya tanpa kita sadari.
Ada 2 macam mainan edukasi yang dipercaya dapat meningkatkan kecerdasan sang anak jika mereka memainkan-nya.
Apa saja 2 mainan tersebut?
Mainan yang pertama yaitu Puzzle.
Dulu saat kita masih kecil, diantara kita mungkin sering bermain puzzle. Saat memainkannya, kita merasakan bahwa otak cenderung bekerja. Pada saat itu, otak mulai berpikir mengenai gambar yang telah dilihat sebelumnya untuk dikembalikan ke susunan yang benar.
Jika kita sadar, proses tersebut merupakan tahapan di mana otak akan mengingat kembali bentuk umum gambar pada puzzle. Setelah itu, otak akan memerintahkan sistem gerak (tangan) untuk menyusun puzzle tersebut ke kondisi semula. Dengan demikian, aktivitas bermain puzzle dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih daya ingat anak.
Sudahkah Anda memiliki puzzle untuk anak Anda? Jika berminat, silahkan baca cara membuat puzzle sederhana dari kardus.
Mainan yang pertama yaitu Puzzle.
Gambar oleh Pixabay |
Dulu saat kita masih kecil, diantara kita mungkin sering bermain puzzle. Saat memainkannya, kita merasakan bahwa otak cenderung bekerja. Pada saat itu, otak mulai berpikir mengenai gambar yang telah dilihat sebelumnya untuk dikembalikan ke susunan yang benar.
Jika kita sadar, proses tersebut merupakan tahapan di mana otak akan mengingat kembali bentuk umum gambar pada puzzle. Setelah itu, otak akan memerintahkan sistem gerak (tangan) untuk menyusun puzzle tersebut ke kondisi semula. Dengan demikian, aktivitas bermain puzzle dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih daya ingat anak.
Sudahkah Anda memiliki puzzle untuk anak Anda? Jika berminat, silahkan baca cara membuat puzzle sederhana dari kardus.
Selanjutnya...
Mainan yang kedua adalah Lego.
Lego tergolong ke dalam kategori mainan edukasi yang memiliki fungsi untuk mengembangkan daya pikir anak. Melalui permainan lego, sang anak juga dapat melatih kreativitas mereka, karena anak dapat berimajinasi mengenai bentuk-bentuk benda di lingkungannya yang mungkin ingin dibentuknya dengan lego tersebut.
Mainan yang kedua adalah Lego.
Gambar oleh Pixabay |
Lego tergolong ke dalam kategori mainan edukasi yang memiliki fungsi untuk mengembangkan daya pikir anak. Melalui permainan lego, sang anak juga dapat melatih kreativitas mereka, karena anak dapat berimajinasi mengenai bentuk-bentuk benda di lingkungannya yang mungkin ingin dibentuknya dengan lego tersebut.
Berdasarkan hal di atas, kita dapat mengabil kesimpulan bahwa permainan puzzle dan lego bisa menemani anak Anda untuk bermain, karena 2 permainan tersebut dapat membantu anak menjadi cerdas.
Terima kasih karena telah membaca artikel ini.
Sampai jumpa di lain kesempatan...
Terima kasih karena telah membaca artikel ini.
Sampai jumpa di lain kesempatan...
0 Response to "2 Mainan Edukasi yang Dipercaya Dapat Meningkatkan Kecerdasan Anak"
Post a Comment